

ΚΕΤΙΚΑ KEBANGGAAN ITU MULAI TUMBUH
Ketika stiker-stiker Islami bertebaran, kerudung-kerudung Jilbab bermunculan, buku-buku Islami jadi bacaan, kelompok kajian keagamaan tumbuh subur, kasus, “monetor” menyentak, pagelaran akbar Kantata Takwa menyeruak, ICMI berdiri dan terakhir Saddam jadi idola, kita bertanya isyarat apa semua ini?
Lalu, Ahmad Rusdi dari PABELAN berburu pendapat kepada Drs. A. Munir Mulkam dan Drs. MA. Fattah Santoso untuk menyingkap munculnya fenomena-fenomena sosial ini. Juga “orang nomor satu” di Muhammadiyah, KH. Ahmad Azhar Basyir MA tidak luput dari kejaran Arief R. Hakim dari PABELAN sekaligus merangkaikan dan menyajikannya dalam satu Laporan
Mobil mewah itu melaju mulus di jalan Slamet Riyadi Surakarta. Lalu berbelok ke kiri dan memasuki pelataran sebuah bank swasta yang mewah. Tidak ada yang menarik pada penumpangnya yang berdasi maupun yang mengkilat. Hanya sebuah sticker bertuliskan WE ARE MOSLEM AND ISLAM IS SOLUTION yang menghiasi kaca belakang mobilnya terasa mengusik pandangan. Tampaknya menarik untuk itu ikuti fenomena sosial ini.
Mengkaji fenomena perkembangan agama Islam di Indonesia terasa menarik sekali. Pengkajian perkembangan ini dapat kita amati dari karya-karya yang bernafas Islami. Berbagai tulisan baik berupa literatur maupun tulisan di media masa banyak sekali mengupas dunia Islam dari berbagai dimensi. Tulisan tentang hukum-hukum Islam, perkembangan maupun pandangan tentang Islami mulai banyak di produksi dan sekaligus dikonsumsi oleh berbagai kalangan. Dewasa ini kaum cendikiawan muslim semakin produktif dalam mengupas kecenderungan-kecenderungan yang terjadi dalam dunia. Islam lengkap dengan antisipasinua dimasa mendatang.
Fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat kita ini nampaknya menunjukkan adanya kecenderungan bahwa Islam bergerak lebih maju. Kecenderungan ini bisa kita amati dari semakin terasanya nafas Islami di masyarakat. Ruh-ruh Islami berhembus dan memasuki segenap sektor kehidupan, Islam sebagai agama yang membawa nilai-nilai kebajikan semakin diyakini mampu menjawab berbagai tantangan. Sehingga dari gejala-gejala yang terjadi tersebut mengisyaratkan indentitasnya
keislamannya. Kondisi ini seiring dengan diyakininya bahwa hanya Islamlah yang mampu memecahkan permasalahan dunia yang semakin komplek, bangkrut dan mengalami kemerosotan. Kebangkrutan dan kemorosotan dunia dari nilai-nilai Illahilah akan selalu melahirkan dehumanisasi antara manusia dan manusia dan juga disharmoni antara manusia dengan alam. Umat Islam mulai menyadari akan hal itu dan mencoba membe nahinya dengan membereskan nilai-nilai agama dalam tata kehidupan di dunia ini.
Tampaknya keberanian untuk tampil dengan identitas keislaman ini mulai muncul di kalangan umat Islam di seluruh dunia. Gejala bergeraknya gelombang kebanggaan berislam mulai berdengung dengan dipancangnya slogan bahwa abad XV H adalah abad kebangkitan Islam. Seperti yang diungkap oleh KH. A. Azhar Basyir, MA, “abad hijrah dijadikan patokan untuk mecanangkan abad kebangkitan Islam seluruh dunia meskipun sebenarnya gejala kebangkitan itu sudah cukup lama terasa”. Sejak itu umat Islam
“abad hijrah dijadikan patokan untuk mecanangkan abad kebangkitan Islam seluruh dunia meskipun sebenarnya gejala kebangkitan itu sudah cukup lama terasa”.
KH. A. Azhar Basyir, MA